Sunday, September 20, 2009

Modifikasi SEPEDA MOTOR

Modifikasi adalah perubahan sebagaian dari konstruksi komponen motor dengan tujuan meningkatkan kemampuannya. Diantaranya
yang sering di modifikasi adalah:
1. Piston
Bertujuan untuk mengurangi berat piston sehingga tenaga motor meningkat karena tenaga yang hilang untuk melawan berat piston. Untuk mengurangi berat piston dilakukan dengan memotong bagian bawah piston, besarnya bagian yang dipotong tersebut sudah tertentu dan tiap sepeda motor tidak sama. Jika pemotongan berlebihan mengakibatkan keseimbangan piston terganggu sehingga menimbulkan getaran dan kerusakan berikutnya. Pemotongan harus dilakukan berhati-hati dan hasilnya halus, jika hasil potongan kasar bisa menggores didinding silinder dan mengakibatkan kebocoran kompresi.
2. Kepala Silinder
Kompresi ruang bakar sangat menentukan tenaga yang dihasilkan. Semakin tinggi kompresi ruang bakar semakin besar tenaga yang dihasilkan. Sebaliknya semakin rendah tenaga ruang bakar maka semakin kecil tenaga yang dihasilkan. Untuk mempertinggi kompresi ruang bakar dapat dilakukan dengan mengurangi volume ruang bakar. Pada sepeda motor umumnya hal ini dilakukan dengan mengerinda kepala silinder sehingga volume ruang bakar berkurang dan kompresinya menjadi lebih tinggi. Pemotongan kepala silinder harus dilakukan secara hati-hati, sebab jika pemotongan terlalu banyak dapat menyebabkan piston akan bertumbukan dengan katup pada saat langkah buang, khususnya pada sepeda motor 4 tak. Pemotongan kepala silinder yang terlalu banyak mengakibatkan tekanan kompresi menjadi sangat tinggi yang justru akan menimbulkan gangguan-gangguan lain dan kerusakan lebih lanjut.
3. Lubang Pembilasan (Lubang Pemasukan)
Jumlah gas baru campuran bensin dan udara yang dimasukkan ke ruang bakar sangat menentukan tenaga motor yang dihasilkan. Semakin banyak gas yang dimasukkan berarti kepadatan gas semakin tinggi sehingga tekanan kompresi naik dan pembakaran lebih baik. Untuk mencapai hal itu lubang pembilasan (pemasukan0 diperluas agar jumlah gas baru yang masuk lebih banyak. Perluasan lubang bilas tersebut harus tetap pada batas-batas tertentu dan disertai pula dengan modifikasi dibagian lain. Jika hal itu tidak dilakukan maka motor bukan tambah tenaganya tetapi justru menjadi rusak.
4. Sistem Kelistrikan
Tenaga listrik pada motor kebanyakan 6 volt, tegangan tersebut dapat diubah menjadi 12 volt dengan mengubah sistem kelistrikannya. Dengan tegangan 12 volt lampu-lampu menjadi lebih terang dan klakson menjadi lebih keras serta bunga api busi menjadi lebih besar. Dengan perubahan tegangan tersebut maka semua peralatan kelistrikan seperti lampu, koil, baterai, dan klakson harus diganti dengan yang 12 volt. Diameter kumparan kawat magnet juga harus diganti dengan diameter yang lebih besar. Untuk melilitkan kumparan serahkan saja kebengkel khusus jika terasa sulit karena pekerjaan ini butuh keahlian.
5. Rocker Arm
Rocker arm atau lengan penumbuk katup juga berfungsi untuk meneruskan gerakan dari batang penekan (push rod) atau dari poros pam sehingga katup bisa membuka dan menutup. Rocker arm yang baik adalah yang ringan tapi kuat. Untuk mengurangi bobot rocker arm biasanya dipotong bagian atasnya, keuntungannya bobot rocker arm berkurang sehingga berkurang tenaga untuk melawan bobot rocker arm semakin kecil. Pemotongan harus dilakukan dengan hati-hati dan tidak boleh berlebihan karena akan berpengaruh terhadap kekuatan rocker arm. Jika pemotongan rocker arm berlebihan akan mengakibatkan rocker arm menjadi mudah patah.
6. Poros Kam
Untuk memperpanjang langkah katup atau menambah lama pembukaan katup, diameter poros dari poros kam dapat diperkecil sehingga tinggi puncak kam bertambah. Keuntungannya karena pembukaan katup tambah lama gas baru yang masuk semakin banyak. Akibatnya tenaga motor meningkat. Panjang langkah katup dapat ditambah dengan cara menyetel celah katup sesempit mungkin, tetapi cara ini berakibat bocornya tekanan kompresi motor.
7. Roda Gigi
Roda gigi yang dimaksud pada pembahasan ini adalah roda gigi penggerak roda belakang. Roda gigi ini terletak menjadi satu unit dengan poros roda belakang. Roda gigi penggerak roda belakang meneruskan putaran mesin dengan perantaraan rantai. Hampir semua sepeda motor menggunakan roda gigi penggerak kecuali vespa.
Agar kecepatan sepeda motor bertambah pada tenaga mesin yang sama roda gigi belakang harus diganti dengan yang lebih kecil diameternya, jika roda gigi diganti dengan yang lebih kecil tentu saja panjang rantai roda harus dikurangi atau disetel.